4 Hal yang tidak boleh dilakukan saat pesta Cap Go Meh, antara lain memotong rambut dan mencuci pakaian

TEMPO.CO, Jakarta – Setiap tahun komunitas Tionghoa di berbagai belahan dunia merayakannya Cap Go Meh sebagai penghujung perayaan Tahun Baru Imlek dengan berbagai upacara dan tradisi khusus. Namun, dibalik keceriaan dan semangat perayaan tersebut, terdapat banyak larangan adat yang dijalankan oleh masyarakat Tionghoa. Larangan ini tidak hanya berfungsi untuk menjaga kehormatan dan keamanan selama perayaan, namun juga memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya Tiongkok.

1. Matikan petasan dan bunyikan bel

Suara rentetan tembakan petasan Sering dianggap sebagai bagian dari kegembiraan dan perayaan dalam tradisi Tiongkok, suara keras petasan dipercaya dapat mengusir roh jahat yang berkeliaran. Namun, sebaiknya jangan meledakkan petasan atau membunyikan lonceng saat berdoa Cap Go Meh. Salah satu larangan yang paling dikenal saat salat Cap Go Meh adalah larangan membunyikan lonceng atau petasan saat kebaktian. Oleh karena itu, membunyikan lonceng atau petasan dianggap tindakan tidak sopan dan dapat mengganggu ketenangan shalat.

Dilaporkan dari buku Sekilas tentang Konfusianisme dan Taoisme Menurut M. Ali Imron, dalam salat Cap Go Meh biasanya masyarakat membawa kue ke pura kemudian dilanjutkan dengan doa besar, pembacaan doa dan permohonan keselamatan.

2. Memotong rambut atau kuku

Selain larangan bersuara, ada juga larangan memotong rambut atau kuku saat perayaan Cap Go Meh. Hal tersebut diyakini merupakan suatu tindakan yang dapat membawa sial atau mengganggu keseimbangan energi dalam tubuh seseorang. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa biasanya menghindari melakukan perawatan kosmetik jenis ini saat musim perayaan, sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur mereka.

3. Berkata kasar

Dalam perayaan Cap Go Meh, tidak hanya larangan aktivitas fisik saja yang dipatuhi dengan ketat, namun juga larangan perilaku tertentu. Misalnya, adanya larangan mengucapkan kata-kata kasar atau melakukan tindakan tidak pantas saat perayaan. Hal tersebut dinilai sebagai upaya melestarikan suasana kemeriahan yang sakral dan menghormati leluhur yang meninggalkan warisan budaya tersebut.

Baca Juga  Ridwan Kamil menjanjikan mobil rahasia untuk warga Jakarta, berikut jawaban psikolog

4. Mencuci pakaian

Selain itu, larangan mencuci pakaian atau membersihkan rumah juga sering dilakukan saat perayaan Cap Go Meh. Tindakan tersebut diyakini dapat menyebabkan keberuntungan dan rejeki yang diperoleh selama perayaan Imlek mengalir keluar bersama dengan air yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan. Oleh karena itu, masyarakat Cina mereka sering menunda membersihkan rumah atau mencuci pakaian sampai pesta Cap Go Meh selesai.

Pilihan Editor: Asal Usul Tradisi Cuci Jalan dan Tatung Saat Cap Go Meh



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *