5 Hal The Hunger Games Balada Pelantun dan Ular diberi rating PG13

TEMPO.CO, JakartaItu Hunger Games Balada Pelantun dan Ular Diberi rating PG-13 karena konten kekerasannya yang kuat. Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui bersama keluarga sebelum menonton filmnya.

The Hunger Games The Ballad of Songbirds & Snakes mengikuti Coriolanus Snow muda yang terpilih sebagai mentor dalam Hunger Games tahunan ke-10. Dia dipasangkan dengan peserta dari Distrik 12 bernama Lucy Gray Baird.

Permainan ini digambarkan secara berbeda dalam film ini karena menceritakan awal mula Panem setelah Perang Hari Kegelapan. Oleh karena itu, film ini mendapat rating PG-13 karena kekerasan yang intens dan materi yang meresahkan.

Sutradara Francis Lawrence mengatakan buku aslinya ditujukan untuk pembaca dewasa muda. Ia pun berusaha mencari keseimbangan dengan momen-momen grafis dalam film tersebut.

Francis mengatakan dia harus berhati-hati karena dia tidak ingin mendapatkan rating R di Amerika Serikat dan mengasingkan audiens yang dituju dari cerita aslinya. Oleh karena itu, adegan kekerasan yang digambarkan biasanya dimaksudkan untuk menunjukkan dampak emosional, bukan kekerasannya.

Sebelum memutuskan apakah akan menonton Hunger Games Balada Pelantun dan Ular, berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Peringatan, beberapa menunjukkan spoiler.

1. Adegan kanibalisme

Film ini dibuka dengan kilas balik Coriolanus Snow muda dan sepupunya Tigris selama Masa Kegelapan, ketika Capitol berada dalam reruntuhan dan kekurangan makanan. Saat sedang mengumpulkan potongan roti di tanah, mereka bertemu dengan seorang pria yang memotong kaki seorang wanita yang sudah meninggal di jalan. Ketika Snow bertanya mengapa pria itu melakukan ini, sepupunya menjawab bahwa dia lapar dan menyarankan agar pria itu melakukan kanibalisme.

Baca Juga  Ekbis Terbaru: BPK Sebut OJK Kerugian Negara 400 Miliar, IKN Habiskan 72 Triliun, dan Dua Perusahaan Tambang Batalkan Investasi Nikel

2. Adegan penggunaan obat-obatan terlarang

Sepanjang film, Dean Highbottom ditampilkan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang ampuh untuk melawan efek cedera dan penyakit serius. Namun, ia menyalahgunakan zat tersebut sebagai obat, bukan untuk mengobati rasa sakit.

3. Adegan kekerasan

Periklanan

Adegan pertarungan di Hunger Games banyak yang sangat gamblang sehingga membuat penonton serasa berada di tengah arena bersama para pesertanya. Namun, kekerasan tidak hanya terjadi pada Hunger Games saja. Ada banyak adegan di luar arena kekerasan kekerasan fisik, kekerasan senjata dan pembunuhan.

4. Momen menakutkan bersama ular

Jika Anda sangat takut dengan ular, ada banyak momen ular di film ini. Dalam salah satu adegan awal, Lucy Gray memasukkan seekor ular ke dalam gaun seorang gadis pensiunan untuk mengatur upacara. Memanen.

Selain itu, Dr. Galia menciptakan sekelompok ular menakutkan yang dibiakkan secara khusus yang memiliki indera penciuman yang sangat baik dan dengan kejam akan menyerang siapa pun yang tidak mereka kenal. Tidak hanya salah satu ular yang menggigit seorang siswa, namun kemudian dilepaskan di Hunger Games yang berdampak mematikan bagi para pesertanya.

5. Banyak adegan kematian yang brutal

Banyak sekali kematian dalam film ini yang ditampilkan dalam adegan-adegan intens. Seorang karakter mati setelah lehernya ditusuk dengan pecahan botol kaca, sementara karakter lainnya mati setelah menjadi gila karena gigitan kelelawar. Beberapa karakter juga mati setelah menelan racun tikus. Selain itu, beberapa karakter terbunuh dalam kekerasan senjata dan ada beberapa adegan eksekusi yang grafis.

RAKYAT

Pilihan Editor: Sinopsis The Hunger Games: Balada Burung Penyanyi & Ular



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *