5 Kebiasaan di Tempat Kerja yang Menunjukkan Anda Depresi

TEMPO.CO, JakartaDepresi karena banyak orang yang mengalami pekerjaan. Faktanya, 280 juta orang di dunia dikabarkan menderita gangguan jiwa ini. Keadaan mental ini bisa muncul sebagai gejala kesedihan atau kelelahan.

Gejala depresi hal ini bisa terjadi pada Anda di tempat kerja, dan biasanya lebih sulit bagi Anda untuk menyadari penyebabnya,” kata psikoterapis Shannon Garcia. HuffPosting.

Perasaan putus asa, kehilangan minat terhadap aktivitas normal, kenaikan atau penurunan berat badan, gangguan tidur, kelelahan, perasaan tidak berharga dan sulit berkonsentrasi adalah gejala depresi yang bisa datang dan pergi, kata psikolog Ryan Howes. Agar para pekerja memahami perbedaan antara hari yang buruk dan gejala depresi, para terapis berpendapat bahwa kebiasaan kerja sebenarnya bisa jadi merupakan gejala depresi yang tersembunyi.

Bekerja lebih keras dari biasanya agar kamu tidak pulang
Gejala depresi pada setiap orang berbeda-beda. Rekan kerja mungkin tidak menyadari Anda mengalami depresi karena Anda bekerja keras seperti biasanya. Bahkan, Anda mungkin saja menghadapi permasalahan di rumah yang membuat Anda stres hingga enggan pulang, seperti masalah dengan pasangan atau anggota keluarga yang sedang sakit.

Dulu jalan-jalan itu menyenangkan, tapi kini tidak lagi
Berinteraksi dengan rekan kerja memberi tahu Anda jika Anda sedang mengalami hari yang buruk atau hal lain. Menghindari rekan kerja dan kesepian adalah gejala umum depresi, kata pekerja sosial Alicia Velez.

Periklanan

Selalu melewatkan tenggat waktu dan rapat
Kesulitan menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal juga bisa menjadi tanda depresi, menurut Howes. “Orang tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, tidak lagi makan siang bersama teman, dan lebih kritis terhadap kinerja diri sendiri atau kinerja rekan kerja,” ujarnya.

Baca Juga  Demo Tolak Revisi UU Pilkada di Yogyakarta, Rektor UII Bacakan Puisi Sak Karepma!

Sering marah di tempat kerja
“Depresi tidak hanya membuat orang tenggelam, tapi juga membuat mereka mudah marah,” kata Garcia.

Hilangnya motivasi atau minat pada pekerjaan yang pernah Anda nikmati
Ada perbedaan antara kebosanan dan depresi. Lihat saja bagaimana sikap Anda sekarang bekerja yang sangat kamu sukai sebelumnya. Anda berpura-pura menatap layar komputer seolah sedang sibuk, padahal Anda tidak sedang melakukan apa pun.

Pilihan Editor: Alasan mengapa orang suka mendiagnosis penyakit mental sendiri, menurut psikiater



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *