TEMPO.CO, Jakarta – Film Ali Topan Produksi Visinema Pictures tayang di bioskop Tanah Air besok, Rabu 14 Februari 2024. Disutradarai Siddhartha Tata, Jefri Nichol dibintangi Ali Topan bergaya kekinian bersama sepeda motor dan teman-temannya di jalan. Jefri beradu akting dengan Lutesha yang berperan sebagai Anna Karenina. Kisah cinta mereka mencuri perhatian dengan gaya nekat atau memberontak.
Jeffery Nichol bersandingan dengan Ari Sihasale, aktor senior yang pernah memerankan peran tersebut
Karakter Ali Topan dalam versi 1997. Dalam film Ali Topan Terbaru, Ari Sihasale ikut bergabung memerankan karakter Opung Brotpang. Sosok pria paruh baya yang mengelola Warung Seni dan disegani oleh Ali Topan dan kawan-kawan.
Film ini didasarkan pada novel terlaris dengan judul yang sama Ali Topan bekerja Solid Esha Hadir dengan cerita yang dekat dengan anak muda masa kini karena mengenal musik dan bergaul. Produser dan sutradara film mengungkapkannya Ali Topan saat jumpa pers yang digelar pada Selasa, 13 Februari 2024 di kawasan Jakarta Selatan.
Relevansi film tersebut Ali Topan dengan generasi muda saat ini
Tersi Eva Ranti juga seorang produser film Ali Topan Mengaku sejak awal ia mendapat IP atas karya besar ini, ia merasa harus ada terobosan agar karya ini tetap relevan. “Ali Topan menjadi pemain besar budaya pop pada tahun 1970-an. Tujuan Visinema adalah bagaimana kita mengembangkan karya ini sejalan dengan nilai-nilai baru yang relevan saat ini. Khususnya bagaimana kita menciptakan pemberontak yang bertanggung jawab,” kata Tersi kepada awak media usai. pemutaran perdana film tersebut Ali Topan.
Soal jadwal tayang yang bertepatan dengan Hari Valentine, Tersi menyambut positif jika pertandingan diharapkan berjalan bagus. “Film ini dirilis bertepatan dengan Hari Valentine. Semoga film ini menjadi bukti bahwa kasih sayang antar anak muda yang masing-masing dengan kekeraskepalaannya dan masing-masing dengan cintanya masing-masing, bisa bersatu,” ujarnya.
Cerita dalam film tersebut melenceng dari pengalaman nyata sang sutradara
Siddhartha Tata selaku sutradara film ini dengan antusias memaparkan pengalamannya terkait semangat yang dihadirkan dalam film tersebut Ali Topan saat ini. Menurutnya, film Ali Topan masih melenceng dari intisari utama Ali Topan pada novel aslinya.
Periklanan
“Kami masih mengambilnya kernel cerita utama karya Ali Topan dengan semangat pemuda berjuang melawan ketidakadilan yang terjadi disekitarnya. “Pemuda ini sungguh periang, ideologinya cukup banyak, namun tidak melupakan nilai-nilai yang juga penting baginya,” kata sutradara Sidharta Tata.
Namun, ia tidak menambahkan ekspresi anak jalanan yang hadir di film versi sebelumnya. Bagi sutradara dan kolektifnya, istilah anak jalanan sudah tidak relevan lagi dengan budaya generasi muda masa kini yang cenderung pada dunia musik atau budaya yang unik.
“Itulah yang sebenarnya saya coba terapkan ke dalam hidup saya. Saya tumbuh dengan dikelilingi oleh anak-anak scene, anak-anak musik yang kehidupannya tidak berada di permukaan seperti yang dilihat orang pada umumnya. Saya mencoba mengganti jalanan dengan bawah tanah. Komunitas komunal yang benar-benar meluas di seluruh kota di Indonesia,” kata Tata.
Dari pengalaman inilah lahirlah dinamika cerita dalam film Ali Topan. “Jadi kita ubah settingnya, tapi semangat, keterampilan, dan cerita mereka masih sama, yang kita adaptasi agar tetap relevan dengan generasi muda,” kata sutradara Sidharta Tata.
Pilihan Editor: Profil Teguh Esha, pencipta tokoh legendaris Ali Topan
Quoted From Many Source