TEMPO.CO, Jakarta – Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan sempat membaca poster atau spanduk kampanye besar terakhir Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies-Muhaimin atau AMIN) di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Hari ini. Menurut Anies, banyak poster yang unik.
“Beberapa orang menulis bahwa mereka (tidak) membutuhkan uang Anda, mereka membutuhkan kepemimpinan Anda,” kata Anies diiringi sorak-sorai pendukungnya. “Kami melanggar larangan istri masuk ICU, tapi kami tidak melanggar konstitusi. “
Dalam kesempatan itu, Anies juga membaca beberapa poster yang berisi singgungan terhadap pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran). Poster tersebut memuat isu pelanggaran konstitusi dan kata “joget” yang identik dengan kata Prabowo.
“Sekali lagi ada yang menulis di sini, mereka bosan belajar teknik dan memilih sesuatu yang tidak etis,” ujarnya, “Ada yang menulis keinginannya agar pajak naik, tapi akhirnya mereka menari.”
Selain itu, Anies juga membaca poster berukuran besar yang digantung di dalam stadion. Salah satu posternya bertuliskan “Dukung AMIN untuk hatinya, bukan untuk transaksinya”.
Periklanan
Menurut Anies, seluruh poster yang dibawa pendukung AMIN merupakan bentuk harapan masyarakat untuk membawa perubahan. “Spanduk berkibar, semua orang membawa harapan, semua orang menginginkan perubahan. “Ini yang menjadikan gerakan perubahan kami unik, posternya tidak didanai oleh satu sumber dan dicetak di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Anies menambahkan: “Poster-poster itu dibuat, dibuat, dan didanai oleh kerja dan keringat para pejuang di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, penulisannya berbeda-beda, tetapi aspirasinya sama. Tujuannya sama, yaitu perubahan,” ujarnya.
Sekadar informasi, ICU menjadi tujuan akhir kampanye besar pasangan Anies-Muhaimin. Acara pada hari ini disebut Grand Gathering.
Pilihan Redaksi: Cak Imin Bantah Kecurangan Saat Mencoblos: Kita Lambat!
Quoted From Many Source