CANTIKA.COM, Jakarta – Setiap musim memiliki karakteristiknya masing-masing, dan musim peralihan saat ini juga memberikan tantangan serius bagi kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD). Ikatan Dokter Indonesia berbagi gambaran tentang cara mencegah demam berdarah.
Ketua Pengurus Besar Ikatan IDI Mohammad Adib Khumaidi menjelaskan, kelembapan yang tinggi mempercepat berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit demam berdarah.
“Jadi masa peralihan ini adalah musim yang sangat diinginkan oleh nyamuk DBD, sehingga potensi peningkatan kasus DBD akan sangat tinggi. Dasar penyakit ini tidak lepas dari iklim dan cuaca yang ada, sehingga sampai sekitar bulan Juni akan terjadi. berpotensi terjadi peningkatan kasus DBD, sehingga masyarakat harus berhati-hati,” kata Adib kepada media dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu.
Adib juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit demam berdarah, tidak cukup hanya mengandalkan fasilitas kesehatan yang disediakan rumah sakit saja, namun juga perlu aktif melakukan upaya pencegahan.
Pencegahan DBD bisa dimulai dari diri sendiri, seperti menjaga kesehatan diri dengan meningkatkan stamina tubuh, istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga.
“Secara pribadi, masyarakat terlebih dahulu harus menjaga kesehatan diri, meningkatkan daya tahan tubuh, istirahat, mengonsumsi makanan bergizi, memperbanyak makan buah-buahan, dan berolahraga yang cukup sebagai upaya memperkuat daya tahan tubuh,” jelas Adib.
Selain itu, Adib mengatakan faktor lingkungan juga turut berperan dalam peningkatan kasus DBD. Kebiasaan mencuci tangan yang ditanamkan di masa pandemi COVID-19 harus tetap dipertahankan.
Selain itu, kebersihan lingkungan menjadi kunci pencegahan penyakit demam berdarah. Upaya 3M (menjatuhkan, menutup, mengubur) harus dilakukan secara konsisten, termasuk penggunaan larvasida abate (obat pembunuh jentik nyamuk).
“Yang lebih penting lagi jika kita membahas faktor lingkungan, maka tentu saja upaya terkait kebersihan lingkungan sangat penting, 3M harus dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah, termasuk mitigasi larvasida dan lain sebagainya. ,” dia berkata. dia berkata.
Selain itu, fasilitas pelayanan kesehatan primer harus meningkatkan kemampuan surveilans. Temuan satu kasus demam berdarah saja di suatu daerah harus segera ditindaklanjuti untuk mencegah terjadinya kasus lebih lanjut.
Kami berharap dengan membangun mekanisme pencegahan yang terstruktur, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kesehatan dan mengurangi risiko penularan demam berdarah.
Pilihan Redaksi: Orang Tua Harus Mewaspadai Gejala Demam Berdarah pada Anak, Ini Ciri-cirinya
Hallo sahabat cantik, ayo update informasi dan inspirasi untuk para wanita Telegram yang indah
Quoted From Many Source