TEMPO.CO, Jakarta – Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus polio. Untuk mengatasi penyebaran virus polio, pemerintah biasanya menerapkan kode PIN untuk Sub polio. Lalu apa itu Sub PIN Polio?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan polio sebagai masalah kesehatan masyarakat internasional (Kesehatan Masyarakat untuk Kepentingan Internasional/PHEIC) yang menunjukkan urgensi penyelesaian penyebaran penyakit ini.
Oleh karena itu, upaya peningkatan vaksinasi polio sangat penting untuk melindungi masyarakat dari ancaman polio dan mencegah penyebarannya.
Virus ini menular dan mudah masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan menyerang saluran usus, serta dapat menular melalui berbagai cara, seperti paparan kotoran penderita polio, percikan air liur saat batuk atau bersin, dan konsumsi. makanan atau minuman. terkontaminasi virus polio.
Dampak penyakit ini sangat serius dengan kemungkinan terjadinya kelumpuhan bahkan kematian. Virus polio dapat masuk ke aliran darah dan menginfeksi sistem saraf pusat, melemahkan otot, dan menyebabkan kelumpuhan permanen.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Apa itu SUB PIN Polio, Tujuan dan Penerapannya di Indonesia.
Apa itu Sub PIN Polio?
Kutipan dari situs dinkes.semarangkota.go.idPekan Imunisasi Sub Nasional (Sub PIN) Polio merupakan program yang bertujuan untuk memberikan vaksin polio kepada anak usia 0 hingga 59 bulan.
Program Sub-PIN Polio merupakan bagian dari upaya pencegahan keadaan darurat (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti TBC, difteri, batuk rejan, polio, campak, dan rubella.
Vaksinasi polio dianjurkan diberikan sebanyak 4 kali hingga anak mencapai usia 4 bulan, dengan harapan dengan cakupan vaksinasi yang luas dan merata di setiap daerah, anak dapat terlindungi dari virus polio.
Orang tua yang mempunyai anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap disarankan untuk berkonsultasi dengan Puskesmas setempat untuk mendapatkan informasi dan bantuan dalam melengkapi dosis imunisasi polio yang diperlukan.
Melalui partisipasi aktif dalam program imunisasi seperti Sub PIN Polio, kita bersama-sama dapat menjamin perlindungan generasi mendatang dari ancaman penyakit.
Tujuan pelaksanaan Sub PIN polio
Penyelenggaraan Sub PIN Polio mempunyai beberapa tujuan utama sebagai upaya penanggulangan Kasus Darurat Polio (KLB).
Dengan melakukan kegiatan imunisasi massal seperti Sub PIN polioHal ini diharapkan dapat memutus rantai penularan penyakit dan menurunkan angka kasus polio yang tidak terduga.
Selain itu, Sub PIN Polio juga berfungsi sebagai upaya preventif yang proaktif. Dengan memberikan vaksin polio kepada anak-anak dalam rentang usia tertentu, program ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kasus polio baru di kemudian hari.
Kami berharap melalui tindakan pencegahan ini kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi anak-anak.
Daerah di Indonesia yang menerapkan sub PIN polio
Periklanan
Sub PIN Polio telah diterapkan di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di daerah yang terkena dampak darurat polio (KLB).
Kutipan dari situs sehatnegeriku.kemkes.go.idSub PIN Polio 2024 akan dilaksanakan serentak di seluruh provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Pemberian PIN Polio 2024 ditujukan untuk anak usia 0-7 tahun. Sekalipun mereka pernah menerima vaksinasi polio sebelumnya, anak usia 0-7 tahun harus menggunakan Sub PIN anti polio ini.
Sub PIN Polio 2024 akan dilaksanakan dalam 2 putaran yaitu putaran pertama pada tanggal 15 Januari 2024 dan putaran kedua dijadwalkan pada besok tanggal 19 Februari 2024.
Langkah ini merupakan bagian dari pencegahan dan pengendalian massal terhadap penyebaran polio di wilayah tersebut.
Gejala awal polio
Gejala polio sangat bervariasi, mulai dari demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, hingga leher kaku dan nyeri kaki.
Gejala ini biasanya muncul dalam 7-10 hari setelah terinfeksi, meski ada juga kasus di mana gejala tidak muncul hingga 4 hingga 35 hari kemudian.
Yang lebih serius lagi, penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan pada anggota tubuh sehingga membuatnya lemah dan tidak berdaya.
Virus polio menyebar melalui jalan darat fecal-oralArtinya virus berkembang biak di sistem pencernaan lalu dikeluarkan melalui tinja dan kemudian dapat menyebar melalui air.
Risiko penyebaran polio meningkat, terutama di lingkungan dengan kebersihan yang buruk, seperti buang air besar sembarangan.
Oleh karena itu, pemberian vaksin polio sangat penting dalam memberikan kekebalan terhadap virus ini. Anak-anak yang telah divaksinasi terlindungi dari risiko kelumpuhan bahkan kematian akibat virus polio.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada obat untuk polio. Pencegahan melalui imunisasi merupakan satu-satunya cara efektif untuk melindungi diri dari penyakit ini.
GHEA CANTIK NOORSYARIFA
Pilihan Editor: 4 daerah di Indonesia yang pernah mengalami wabah polio
Quoted From Many Source