Efek samping aspirin, keluar darah dari mulut, hidung dan anus

TEMPO.CO, Jakartaaspirin Biasa digunakan untuk meredakan nyeri dan demam, juga biasa digunakan untuk mengurangi peradangan dan mencegah penggumpalan darah. Namun, seperti obat lainnya, aspirin juga memiliki risiko tersendiri.

Beberapa ahli juga menyebutkan efek samping aspirin. Dr Chun Tang, direktur medis di Pall Mall Medical, memperingatkan bahwa aspirin dapat menyebabkan berdarah di dalam.

“Aspirin dapat mengiritasi bagian dalam lambung sehingga menyebabkan pendarahan saluran cerna dan usus. Risikonya lebih tinggi pada penderita sakit maag atau pendarahan usus. Aspirin bersifat antikoagulan, artinya dapat mengencerkan bekuan darah,” ujarnya. cepat.

“Padahal obat ini efektif dalam pencegahan pembekuan darah“Aspirin juga bisa menjadi masalah bagi orang yang berisiko mengalami gangguan pendarahan yang mengonsumsi obat antikoagulan lain,” tambahnya.

Abbas Kanani, pakar farmasi di Chemist Click, memperingatkan bahwa pendarahan bisa mengakibatkan mimisan atau mudah memar. “Kalau digaruk sedikit saja, bisa lebih lama mengeluarkan darahnya,” ujarnya.

Batuk dan muntah darah
Jika terjadi reaksi alergi terhadap aspirin, efeknya adalah adanya darah pada tinja. “Beberapa orang mengalami reaksi serius setelah mengonsumsi aspirin, mungkin berupa batuk darah atau darah dalam urin, tinja, atau muntah. Mata dan kulit juga bisa menguning atau warna tinja menjadi gelap, menandakan adanya masalah pada hati,” tambahnya. . .

Periklanan

dr. Suhail Hussain menyarankan segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda melihat efek tersebut. “Efek samping aspirin meningkat seiring penggunaan jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi,” jelasnya.

Kenali tanda-tanda penggunaan berlebihan, seperti pendarahan yang berhenti lama setelah tergores kecil, mudah memar, atau sering mimisan. Jika Anda mengalaminya, segera hentikan konsumsi aspirin dan konsultasikan ke dokter, imbuhnya.

Baca Juga  Rumah Marilyn Monroe di Brentwood Los Angeles menjadi monumen bersejarah

Untuk mengurangi risikonya, Hussain menyarankan untuk mengonsumsi aspirin setelah makan dan mempertimbangkan perlindungan lambung tambahan dengan obat-obatan seperti omeprazole.

“Hindari juga konsumsi obat anti inflamasi lain, seperti ibuprofen, untuk mengurangi risiko pendarahan,” saran Hussain.

Pilihan Editor: Aspirin dosis rendah dilaporkan dapat membantu mengurangi risiko gula darah tinggi



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *