TEMPO.CO, Jakarta – pemerintah Israel akan menjerumuskan Washington ke dalam “rawa perang” di Timur Tengah, karena Tel Aviv sejauh ini gagal mencapai tujuan operasi militernya di zona tersebut. Gazakata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada Jumat, 9 Februari 2024.
“Setelah empat bulan perang, jelas bahwa Tel Aviv belum mencapai satu pun tujuannya. Dorongan lain untuk (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu Amerika Serikat hanya akan menghasilkan kegagalan yang nyata. “Rezim Israel memaksa AS untuk tenggelam dalam rawa perang di Timur Tengah,” kata Amirabdollahian seperti dikutip kantor berita tersebut. saya menggambarsetelah kedatangan Menteri Luar Negeri Iran di Beirut.
Hamas mengusulkan rencana normalisasi politik konflik Palestina-Israel, lanjut menteri luar negeri Iran.
Dia juga meminta AS untuk tidak “mendukung Israel dalam kejahatannya terhadap Jalur Gaza.”
Pada hari Jumat, Amirabdollahian melakukan kunjungan resmi ke Lebanon untuk membahas situasi di Timur Tengah, khususnya mengenai front Palestina-Israel.
Pada tanggal 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dari Gaza, menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 240 lainnya.
Dengan dukungan penuh AS dan sekutunya, Israel melancarkan serangan balasan, memblokade Gaza sepenuhnya, dan melancarkan serangan darat ke Gaza untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan sandera. Lebih dari 27.500 orang telah tewas di Jalur Gaza sejauh ini, kata pemerintah setempat.
Periklanan
Pada tanggal 24 November, Qatar menjadi perantara kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember.
Hamas diyakini masih menyandera lebih dari 100 orang di Gaza.
SATELIT | DI ANTARA
Pilihan Editor Pria ini ditangkap karena membuka paksa pintu saat pesawat siap terbang
Quoted From Many Source