TEMPO.CO, Jakarta –Yulia Navalnayaistri pemimpin oposisi Rusia Alexei angkatan laut yang meninggal di penjara pekan lalu, meminta Uni Eropa (UE) untuk tidak mengakui pemilu Rusia pada Maret 2024. Presiden Rusia Vladimir Putin, yang pernah menjadi lawan Navalny semasa hidupnya, diprediksi akan kembali menang dan menjalani masa jabatan enam tahun lagi.
Navalnaya sebelumnya menuduh Putin membunuh suaminya dalam video berdurasi hampir sembilan menit yang diunggahnya pada Senin, 19 Februari 2024, ke akun Instagram mendiang Navalny.
“Saya tidak mengakui pemilu ini. “Seorang presiden yang membunuh lawan politik utamanya secara definisi tidak sah,” kata Navalnya kepada para menteri luar negeri Uni Eropa pada pertemuan di Brussels, Belgia, pada hari Senin, lapor Reuters, mengutip transkrip pernyataan juru bicara tersebut pada hari Selasa.
Selain Navalny, para pemimpin Barat, termasuk Presiden AS Joe Biden, menyalahkan Putin atas kematian Navalny, meski mereka tidak memberikan bukti apa pun. Segera setelah kematian Navalny, Komite Investigasi Rusia mengatakan telah membuka penyelidikan prosedural atas kematian tersebut.
Navalny meninggal pada usia 47 tahun setelah pingsan di penjara di utara Lingkaran Arktik Rusia, tempat ia menjalani hukuman penjara tiga dekade, menurut laporan dari penjara Rusia pada 16 Februari 2024. Pengacara dan antikorupsi aktivis sedang tidak sehat. setelah berjalan dan, menurut laporan, langsung kehilangan kesadaran.
Navalnaya menyatakan, alasan pihak berwenang masih belum menyerahkan jenazah Navalny kepada ibunya Ľudmila adalah karena mereka menunggu jejak racun saraf Novichok menghilang dari tubuhnya. Dia tidak memberikan bukti apa pun atas tuduhannya.
Periklanan
Sekutu Navalny mengutip penyelidik Rusia yang mengatakan bahwa pihak berwenang memerlukan setidaknya 14 hari untuk melakukan berbagai tes kimia pada tubuhnya dan oleh karena itu belum dapat menyerahkan jenazahnya.
Putin tidak secara terbuka mengomentari kematian Navalny. Kremlin menyangkal keterlibatannya dan mengatakan klaim Barat bahwa Putin bertanggung jawab sama sekali tidak dapat diterima.
Presiden berusia 71 tahun ini memiliki tingkat persetujuan di atas 80 persen menjelang pemilihan presiden pada 15-17 Maret, menghadapi tiga kandidat yang peluangnya kecil untuk menang. Ia diyakini akan menang dengan dukungan penuh dari negara Rusia, media yang dikendalikan negara, dan hampir tidak ada perlawanan dari masyarakat umum.
Pilihan Editor: Istri Navalny masih meragukan kematian suaminya
Reuters
Quoted From Many Source