TEMPO.CO, Jakarta – Penyakit zoonosis yang dikenal sebagai cacar monyet atau Mpox disebabkan oleh virus DNA beruntai ganda yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus. Dilaporkan dari situs Perpustakaan Kedokteran NasionalOrang dapat tertular virus Mpox melalui kontak langsung yaitu kontak seksual, kontak kulit ke kulit, droplet pernafasan, dan benda yang pernah terpapar virus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah Mpox sebagai masalah kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional mulai tanggal 23 Juli 2022. Saat ini, epidemi global ini terus mempengaruhi kondisi kesehatan di seluruh dunia.
Diketahui bahwa epidemi ini sebagian besar dapat menginfeksi kaum gay, biseksual dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL). Hal ini didasarkan pada bukti meningkatnya prevalensi human immunodeficiency virus (HIV) dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya.
Menurut WHO, data epidemiologi saat ini menunjukkan sebanyak 51 persen atau sekitar 13.769/26.992 kasus Mpox terkonfirmasi mengidap HIV. Sebab, HIV, IMS, dan Mpox bisa menular melalui hubungan seksual.
Infeksi HIV dan gangguan kekebalan mungkin mempengaruhi kejadiannya atau tidak cacar monyet Ini. Meskipun masuk akal untuk berasumsi bahwa karena imunosupresi yang mendasarinya, penyakit cacar monyet akan menjadi lebih parah pada orang yang hidup dengan HIV. Namun dampak Mpox terhadap populasi pasien HIV belum diketahui secara pasti.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Brado Ortiz-Saavedra, dkk yang berjudul “Situasi epidemiologi koinfeksi HIV dan cacar monyet: Tinjauan sistematis“HIV dan Mpox diketahui memang bisa menular melalui hubungan seksual. Sementara temuan penelitian mereka menemukan koinfeksi kedua virus tersebut terjadi pada angka 40,32 persen. Diketahui juga bahwa infeksi kedua virus ini secara bersamaan bisa sangat berbahaya karena dapat memperburuk gejala kedua penyakit dan mempersulit pengobatannya.
Lebih jauh: Apa itu vaksin Mpox?
Quoted From Many Source