KontraS menegaskan petugas KPPS meninggal, langkah awal KPU gagal

TEMPO.CO, Jakarta – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan atau KontraS menyoroti petugas KPPS yang meninggal pada saat dan setelah pemilu tahun 2024. KontraS dievaluasi oleh KPU atau KPU tidak melakukan evaluasi serius.

“Hingga 21 Februari 2024, seminggu setelah pemilu, jumlah korban meninggal petugas pemilu pada tahun 2024 sedikitnya mencapai 94 orang, dan tercatat lebih dari 13.000 orang sakit. Jumlah tersebut bukan angka final karena masih ada kemungkinan terus bertambah mengingat masih ada ribuan orang yang dirawat, kata Wakil Koordinator KontraS Andi Muhammad Rezaldy dalam konferensi pers di kantornya. KontrasSenen, Jakarta Pusat pada hari Jumat 23 Februari 2024

Meskipun KPÚ telah menyusun langkah-langkah awal, seperti keterlibatan dinas kesehatan, penyaringan riwayat kesehatan dan penetapan batasan usia, Andi mengatakan, pada kenyataannya upaya tersebut belum sepenuhnya efektif. Dia mengatakan, penjelasan KPU mengenai kelelahan yang menjadi penyebab utama tewasnya petugas KPPS tahun ini sama persis dengan yang terjadi pada 2019.

“Beban kerja yang sangat berat, mulai dari pembangunan TPS hingga rekapitulasi suara, menyebabkan kelelahan yang luar biasa di kalangan aparat kepolisian yang terlibat. Pemilu 2024 digelar serentak dengan lima kotak suara. “Secara umum petugas KPPS rata-rata bekerja 24-36 jam nonstop,” kata Andi.

Andi mengatakan, beban kerja tersebut tidak manusiawi mengingat bayaran yang diterimanya sebesar Rp1,1 juta. Oleh karena itu, kata dia, menurut standar hak asasi manusia, fenomena tersebut dapat dikategorikan sebagai pelanggaran Pasal 38 UU 39 Tahun 1999.

“Kami menilai penyebab kelelahan petugas juga karena regulasi teknis yang kurang memadai,” ujarnya.

Berdasarkan temuan KontraS, jumlah anggota polisi KPPS yang meninggal bervariasi berdasarkan usia. Berdasarkan data yang kami identifikasi, setidaknya terdapat delapan petugas, antara lain Sipir, Linmas, dan KPPS yang berusia antara 50 hingga 60 tahun.

Baca Juga  KPU DKI akan menyelesaikan verifikasi administratif calon gubernur independen hari ini

“Penyebab utama meninggalnya petugas karena kelelahan dan rendahnya jumlah petugas karena sakit,” ujarnya.

Misalnya, kata Andi, kasus petugas KPPS di Sulawesi Selatan berinisial WTP (24) dan MF (26) menguatkan bahwa permasalahan utama bukan pada usia anggota KPPS, melainkan beban kerja yang sangat berat dan jam kerja yang berlebihan (lembur). ).

“Kami juga menemukan fakta bahwa pihak yang gugur dan terlibat dalam rangkaian pemilu adalah aparat Linmas – yang seringkali dilupakan. Mereka yang meninggal sebagian besar berusia di atas 55 tahun. Misalnya inisial SA (57) dari TPS 06 Desa Tuwed dan S (60) dari TPS 6 Ngegong, Madiun, Jawa Timur, ujarnya.

Periklanan

Andi mengatakan KontraS mengkritisi sikap KPU yang menyebut jumlah korban pada pemilu 2024 jauh lebih sedikit dibandingkan pemilu 2019. Menurutnya, sikap membanding-bandingkan tersebut tentu saja bermasalah, apalagi saat ini pawai rekapitulasi masih berlangsung dan masih banyak masyarakat yang dinyatakan sakit.

Komitmen KPU untuk memberikan santunan sebesar Rp36 juta kepada setiap petugas yang meninggal dunia, berdasarkan PKPU Nomor 8 Tahun 2022 dan Keputusan KPU Nomor 59 Tahun 2023, seolah menyederhanakan permasalahan tersebut, ujarnya.

Tak hanya itu, KontraS juga menegaskan pemilu masih penuh intimidasi dan kekerasan. Andi mengatakan berbagai kasus intimidasi dan kekerasan terkait kepentingan politik pemilu masih terus mempengaruhi penyelenggaraan pemilu 2019 bahkan setelah pemilu.

“Kami menemukan sedikitnya 18 peristiwa kekerasan (kekerasan bermotif politik) dengan rincian 13 peristiwa penganiayaan, 5 peristiwa bentrokan, dan 8 peristiwa intimidasi,” ujarnya.

Sementara untuk korban tewas, kata Andi, 80 orang luka-luka dan empat orang lainnya meninggal dunia. Misalnya, kata dia, kasus yang menjadi sorotan melibatkan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjara-Mahfud yang meninggal karena diduga dianiaya oleh pendukung pasangan calon nomor urut dua di Sleman, Yogyakarta.

Baca Juga  Kemitraan Bisnis Strategis Di Batam Terbongkar

Setidaknya 4 kasus bentrokan yang terjadi di Pulau Papua, salah satunya terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, menyebabkan sedikitnya 62 korban luka akibat perebutan suara calon legislatif, ujarnya.

Sebelumnya, pada Kamis, 22 Februari 2034, KontraS dan Indonesia Corruption Watch mengirimkan surat permintaan informasi publik ke KPU. Surat tersebut mengacu pada permasalahan yang muncul sebelum dan sesudah pemilu.

Pilihan Editor: 94 KPPS, Linmas dan saksi pemilu meninggal dunia



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *