Kontroversi sumber anggaran untuk program makan siang gratis, kata 3 ekonom

TEMPO.CO, Jakarta – Program andalan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumi Raka berupa program makan siang gratis dan pemberian susu untuk pelajar dan santri kini tengah menjadi perbincangan hangat.

Prabowo menjelaskan, ide tersebut muncul dari pengalamannya sebagai panglima militer yang kerap menyaksikan dampak kelaparan hingga kematian. “Anda tidak pernah melihatnya, saya mengerti. “Jadi bagi saya yang utama adalah persoalan pangan,” ujarnya dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di The Ritz Carlton Pacific Place, Rabu, 31 Januari 2024.

Prabowo menafsirkan kebutuhan anggaran pelaksanaan program ini sekitar Rp 450 triliun per tahun. “Sekitar 460 triliun lebih. Semua orang pasti bertanya, uangnya dari mana? Dalam APBN saat ini alokasi bansos Rp493 triliun hampir Rp500 triliun. Bukankah itu termasuk kesejahteraan? Jawabannya sangat sederhana. Apakah memberi makan anak sekolah di luar lingkup pendidikan?” ujarnya.

Program makan gratis sebelumnya dikabarkan akan dilakukan dengan memotong subsidi bahan bakar, serta menyesuaikan dan menggeser anggaran dari sektor pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial. Hal ini mendapat tanggapan dari tiga ekonom dari Pusat Reformasi Ekonomi Indonesia (CORE). Berikut pandangan tiga pengamat ekonomi:

Yusuf Rendy Manilet
Yusuf Rendy Manilet menilai pendanaan utama melalui pajak dalam waktu dekat tidak akan cukup untuk mendukung program makan siang gratis yang diperkirakan membutuhkan dana Rp 400 triliun. Selain itu, rencana pengurangan anggaran subsidi BBM diperkirakan akan meningkatkan laju inflasi.

Menurut Yusuf, besar kemungkinan pemerintah terpaksa menambah utang secara signifikan. Oleh karena itu, dia memperkirakan dalam waktu dekat rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) tidak akan mampu mencapai target penurunan hingga 30 persen.

Baca Juga  Menteri Luar Negeri Tiongkok khawatir karena Filipina memiliki rudal jarak jauh dari Amerika Serikat

Yusuf juga mencatat, pemotongan anggaran untuk subsidi BBM dapat memicu peningkatan inflasi, seperti yang terjadi pada tahun 2022. Pada kuartal keempat tahun itu, laju inflasi meningkat menjadi 5,95 persen secara tahunan. Hal ini disebabkan besarnya andil harga BBM dalam indeks inflasi.

Bhima Yudhistira
Senada dengan Yusuf, Bhima Yudistira juga tidak setuju dengan rencana pasangan calon Prabowo-Gibran yang memotong subsidi BBM untuk melaksanakan program makan siang gratis.

Periklanan

Bhima mengungkapkan, pemotongan subsidi BBM untuk mendanai program makan siang gratis bukanlah keputusan yang tepat. “Kami khawatir hal ini dapat memicu lonjakan inflasi, terutama harga pangan,” kata Bhima.

Ia menegaskan, pengurangan subsidi BBM dapat berdampak pada penurunan daya beli masyarakat yang masih bergantung pada subsidi energi. Meningkatnya angka kemiskinan juga menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, dia menekankan perlunya menerapkan kebijakan ini dengan sangat hati-hati.

“Karena meskipun subsidi energi misalnya saat ini digunakan oleh kelas menengah, namun hal tersebut juga berimplikasi pada tekanan terhadap pengeluaran kelas menengah untuk transportasi,” ujarnya.

Muhammad Faisal
Setelah persoalan sumber anggaran untuk program makan siang dan susu gratis memicu kontroversi, Mohammad Faisal menyarankan untuk melakukan reorientasi program. Menurut Faisal, penyesuaian program bisa menjadi cara untuk mengontrol pengeluaran dan membuat program makan siang lebih fokus.

Faisal menyatakan, tidak semua siswa berhak mendapat makan siang gratis. Menurut dia, program ini hanya bisa ditujukan pada kelompok ekonomi menengah ke bawah atau daerah yang berada dalam kemiskinan. Atau dari segi wilayah, seperti di daerah, di daerah miskin, ujarnya.

Faisal menilai perubahan program makan siang gratis merupakan pilihan yang patut dipertimbangkan. Ia tidak setuju jika program ini dijalankan dengan anggaran besar namun mengorbankan subsidi BBM.

Baca Juga  Garuda Indonesia angkut 109.000 jemaah haji 2024 dan siapkan 14 pesawat berbadan lebar

PUTRI RIANI SANUSI | PUTRI RADEN | HENDRIK KHOIRUL | HAN REVANDA | ADINDA MELATI | DI ANTARA
Pilihan Editor: Makan Siang Gratis dan Susu Gratis di Program Capai Rp 460 Triliun, Dana Prabowo-Gibran Dari Mana?



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *