TEMPO.CO, Jakarta – Misi pencarian dan penyelamatan wisatawan yang terjebak di Gunung Marapi pasca letusan eksplosif hari Minggu diselesaikan oleh perwakilan Polda Sumbar, Brigjen. Jenderal. Edy Mardiato membenarkan.
Operasi pencarian wisatawan yang terjebak letusan telah selesai dan seluruh petugas telah ditarik, kata Edy kepada wartawan, Rabu, Desember. 6, di posko Batu Palano.
Dia menjelaskan, operasi pencarian mencapai tujuannya karena 75 wisatawan terdaftar ditemukan dan dievakuasi.
Berdasarkan data yang diterima BKSDA, tidak perlu ada lagi evakuasi korban, ujarnya merujuk pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Marapi.
Namun, Edy memastikan jika ada informasi baru, polisi akan mengidentifikasi para korban. “Kami belum mengetahui apakah masih ada pendaki yang belum dievakuasi, karena kami melanjutkan sesuai data resmi,” imbuhnya.
Area pelaporan orang hilang juga akan tetap dibuka di RS Ahmad Muchtar Bukittinggi. “Jalur pendakian di Gunung Marapi ini banyak, jadi kalau ada kabar akan terus kita pendataan,” ujarnya.
Edy juga menjelaskan, sebagian besar wisatawan yang dievakuasi ditemukan di dekat kawah, artinya mereka tidak berada dalam jarak aman tiga kilometer dari puncak yang direkomendasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Jalur pendakian Gunung Marapi juga ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut. “Kami bekerja sama dengan Nagari Batu Palano untuk menutup jalan setapak tersebut,” pungkas Edy.
FACHRI HAMZAH
Pilihan Editor: Indonesia sedang mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan pengungsi Rohingya di Aceh
klik disini dan dapatkan berita terkini dari Tempo di Google News
Quoted From Many Source