TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kesehatan Korea Selatan mengeluhkan para dokter yang mogok kerja pada Selasa, 26 Februari 2024 lalu. Ribuan dokter di Korea Selatan memukul untuk memprotes rencana pemerintah menaikkan kuota penerimaan mahasiswa kedokteran.
Pengaduan tersebut merupakan tindakan hukum pertama yang diambil pemerintah sejak pemogokan umum yang dilakukan oleh dokter junior dimulai seminggu sebelumnya. Menurut para pejabat yang mengetahui situasi tersebut, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan telah menyampaikan keluhan terhadap lima dokter yang tergabung dalam Asosiasi Medis Korea (KMA), kelompok lobi medis terbesar di Korea Selatan.
Para dokter tersebut didakwa melanggar undang-undang medis setempat dan menghalangi keadilan, kata para pejabat.
Tindakan hukum ini adalah yang pertama yang diambil pemerintah sejak ribuan pekerja magang dan warga meninggalkan pekerjaannya delapan hari lalu untuk memprotes rencana pemerintah meningkatkan kuota pendaftaran sekolah kedokteran sebanyak 2.000 tempat.
Pemogokan para dokter melumpuhkan sistem kesehatan setempat, memaksa pemerintah mengambil tindakan hukum dan administratif lainnya yang ketat.
Periklanan
Pemerintah menetapkan hari ini, Kamis, 29 Februari 2024, sebagai batas waktu bagi para dokter yang melakukan protes untuk kembali bekerja guna menghindari hukuman, termasuk penangguhan izin.
DI ANTARA
Pilihan Editor: Media asing menyoroti penghargaan jenderal bintang empat yang diberikan Jokowi kepada Prabowo
Quoted From Many Source