Lika-liku Gunung Ibu di Maluku Utara yang akhir-akhir ini sering meletus

TEMPO.CO, JakartaIbu Gunung di Halmaher, Maluku Utara, meletus pada Jumat dini hari, 23 Februari 2024. Letusan diperkirakan terjadi tepat pada pergantian hari, terhitung Kamis kemarin.

Asap kawah utama letusan tampak berwarna putih kelabu dengan intensitas bervariasi, mulai tipis, sedang, hingga tebal. Ketinggian kolom abu vulkanik maksimal mencapai 1.000 meter dari puncak.

Gunung api Ibu meletus pada Senin, 5 Februari 2024. Letusan dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 1 menit 8 detik terjadi sekitar pukul 11.29 WIB. Gunung berapi jenis stratovolcano ini kini berada pada level II atau status waspada.

Ketinggian kolom abu erupsi Gunung Ibu terpantau kurang lebih 800 meter di atas puncak atau 2.125 meter di atas permukaan laut. Kolom abu terpantau berwarna abu-abu dengan intensitas kuat miring ke arah barat, kata Plt. Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, Senin 5 Februari 2024.

Pada awal tahun 2024, tercatat 20 kali erupsi Gunung Ibu. Jumlah erupsi Gunung Ibu hampir menyamai jumlah erupsi Gunung Semeru yang tercatat sebanyak 28 erupsi pada awal tahun 2024.

Profil Gunung Ibu

Seperti dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Gunung Ibu secara administratif termasuk dalam Kecamatan Ibu Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Secara geografis terletak pada ketinggian 10 29′ Lintang Utara dan 1270 38′ Bujur Timur. Puncaknya berada 1.340 m di atas permukaan laut.

Menurut sejarahnya, Gunung Ibu diketahui meletus pertama kali pada bulan Agustus-September 1911 berupa letusan eksplosif di bagian tengah kawah. Letusan lain terjadi pada bulan Desember 1998 setelah 87 tahun istirahat dan menciptakan sumbatan lava yang menutupi dasar kawah bagian dalam.

Baca Juga  Menyinggung dinasti politik Jokowi, PDIP mengakui penunjukan Jibran sebagai Wali Kota adalah sebuah kesalahan

Gunung Ibu pertama kali meletus pada Agustus-September 1911. Belum ada penjelasan mengenai jenis dan dampak letusannya. Letusan berikutnya terjadi 87 tahun kemudian, tepatnya pada bulan Desember 1998, yang pada saat itu terbentuklah sumbat lava. Letusan terjadi secara periodik dengan durasi 45-60 detik dengan selang waktu 5-15 menit dalam setiap siklusnya.

Periklanan

Gunung Ibu merupakan salah satu dari lima gunung berapi yang masih aktif di Provinsi Maluku Utara. Aktivitas kegempaan pada bulan Januari-Maret 2006 hingga Maret 2007 masih didominasi oleh gempa erupsi dengan rata-rata 58 kejadian per hari, sedangkan gempa vulkanik hanya tercatat sesekali.

Gunung Ibu merupakan gunung berapi dengan puncak yang tajam dan banyak kawah besar. Kawah utara bagian dalam berdiameter 1 km dan kedalaman 400 meter, sebelumnya terdiri dari beberapa danau kecil.

Kawah luar berdiameter 1,2 km, terbuka di sisi utara dan membentuk lembah dengan dinding terjal. Di sebelah timur laut puncak Gunung Ibu terdapat kerucut parasit. Kerucut parasit lain yang lebih kecil di barat daya adalah kerucut aliran lava.

Terdapat beberapa maar (lubang besar) di sekitar Gunung Ibu, antara lain Danau Takuoka, Bareta, dan Danau Gamici. Danau Tokuoka berjarak 10,5 km dan Danau Bareta 8,5 km di utara Gunung Ibu, sedangkan Danau Gamici terletak 9 km sebelah barat puncak.

Halmahera Barat dihuni oleh keberagaman etnis/suku yang relatif tinggi. Suku-suku tersebut terbagi menjadi dua yaitu suku pribumi dan suku pendatang. Suku asli yang ada di daerah tersebut adalah Suku Sahu, Suku Ternate, Suku Wayoli, Suku Gorap, Suku Loloda, dan Suku Gamkonora, sedangkan suku pendatang antara lain Suku Sangir, Suku Makian, Suku Ambon, Suku Tidore. suku, suku jawa, dan suku gorontalo. Kondisi tersebut memberikan konsentrasi terhadap keberagaman bahasa, adat istiadat, dan tradisi masyarakat di kawasan paling barat Pulau Halmahera.

Baca Juga  Kenang Prabowo bersama SBY di TNI: Awalnya satu kekuatan

MYESHA FATINA RACHMAN DAN AMINUDIN
Pilihan Editor:



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *