TEMPO.CO, Jakarta – calon wakil presiden Mahfud Md. mengklarifikasi kabar dirinya tidak berkomunikasi dengan calon presiden Ganjar Pranow usai kampanye terakhir pada 10 Februari 2024. Mahfud sebelumnya disebut tidak bersatu dan dikucilkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.
“Saya bilang selama 4 hari saya tidak ada komunikasi, tidak ada kontak, karena sejak kampanye terakhir tanggal 10 Februari di Solo dan Semarang, saya langsung berangkat umrah. Jadi saya tidak berkomunikasi, bukan karena saya terpisah dan tidak bersatu, kata Mahfud dalam keterangan video usai menghadiri pengukuhan guru besar tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Sabtu, 17 Februari 2024. .
Mahfud menjelaskan asal muasal renggangnya hubungan Ganjar dan PDIP usai memberikan pernyataan kepada media di Yogyakarta beberapa hari lalu. Mahfud lantas mengaku awak media menanyakan komunikasi terakhirnya dengan Ganjar.
“Saat itu wartawan bertanya kepada saya pada hari Rabu pagi, kapan Pak terakhir kali bertemu dengan Pak Ganjaro?” kata Mahfud.
Belakangan, Mahfud menyampaikan tanggapannya yang menyebutkan dirinya sudah empat hari tak berkomunikasi dengan Ganjar, beredar di media sosial, dan di saat yang sama, ada anggapan hubungannya dengan mantan Gubernur Jawa Tengah itu sudah tak bersatu lagi. Bahkan, Mahfud mengaku tidak berkomunikasi dengannya Hadiah karena umrah.
“Saya baru pulang tanggal 13 dan langsung ke Yogyakarta untuk mencoblos. Jadi kami tidak bertemu selama empat hari karena umrah. “Sebelum dan sesudah umrah hingga saat ini saya selalu berkomunikasi, bertemu atau berbincang dengan Mas Ganjaro,” kata Mahfud.
Reaksi terhadap hasil Pilpres 2024
Periklanan
Mahfud Md. Ia menyatakan akan terus memperjuangkan demokrasi dan keadilan apapun hasil pemilu presiden atau pilpres 2024. Mahfud mengatakan pemilu atau pemilu bukanlah satu-satunya cara untuk berjuang. Hasil penghitungan sementara aktual Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Jumat pagi, 16 Februari 2024, pasangan Ganjar-Mahfud nomor urut 3 menunjukkan Ganjar memperoleh 9.559.888 suara atau 17,97 persen
“Bagaimanapun hasil pemilu presiden, saya akan terus memperjuangkan demokrasi dan keadilan. Jalan perjuangan dan demokrasi bukan hanya pemilu. Pemilu hanyalah salah satu wujud demokrasi,” kata Mahfud.
Mahfud juga menyebut dirinya pernah bertugas di pemerintahan namun tetap produktif dalam memperjuangkan demokrasi dan pemerintahan. Selain itu, Mahfud menyebut gerakan pra pemilu dan masyarakat sipil menjadi sumber gerakan perubahan dari otoritarianisme ke demokrasi.
“Sejarah mengajarkan, jika demokrasi dihalangi maka demokrasi akan selalu membuka jalannya sendiri,” kata Mahfud.
Pilihan Editor: Mundur di Jateng, Ganjar Minta Suporter Tak Emosi dan Cek Kondisi Lapangan
Quoted From Many Source