Mantan karyawan Google mengaku mengundurkan diri karena rasisme

Shaun Maguire, mantan karyawan Google, baru-baru ini mengungkapkan bahwa dia mengundurkan diri dari perusahaan setelah mengklaim promosinya ditolak karena dia berkulit putih. Maguire menggambarkan Google sebagai tempat sampah api.

Sebelum Maguire benar-benar menceritakan kisahnya, dia melakukan riset dan mengungkapkan bahwa Google membantah apa yang terjadi padanya dan tidak ada personel Google yang mencoba menghubunginya.

“Sejujurnya, ini menyedihkan. Saya tidak ingin kompensasi apa pun. “Saya hanya ingin Anda (Google) menyelesaikan masalah ini, terutama jika Anda ingin unggul di bidang AI,” kata Maguire.

Maguire bekerja di Google dari tahun 2016 hingga 2019. Meskipun ia adalah salah satu perusahaan dengan kinerja terbaik, atasannya di Google Ventures mengatakan kepadanya bahwa promosi sering kali dibatasi oleh kuota. Kata-kata itu seolah menyiratkan bahwa meski Maguire sedang dalam kondisi terbaiknya, namun atasannya tak mampu memberikan hasil promosi Posisinya karena ada batasan kuota dan Maguire bisa mendapat kesempatan lagi sehingga diminta bersabar.

Dugaan kuota promosi ini muncul setelah adanya dorongan dari beberapa kelompok karyawan yang dibentuk setelah skandal #MeToo, yang menuntut Google mempekerjakan lebih banyak perempuan dan kandidat yang lebih beragam untuk promosi.

Periklanan

Atasan Maguire awalnya bersikeras agar kuota promosi didasarkan pada keberagaman, namun komitmen tersebut memudar karena adanya ancaman dari beberapa karyawan untuk keluar. Dorongan tersebut akhirnya sampai ke tangan pendiri Google, Sergey Brin dan Larry Page, namun Google menolak klaim tersebut

“Pendiri dan dewan direksi Google tidak pernah berbicara dengan (Google Ventures) tentang masalah pribadi. Shaun adalah investor berbakat dan kami mendoakan yang terbaik untuknya. Keputusan mengenai promosi dan kemajuan karir v Google “Usaha tidak pernah memasukkan pertimbangan ras dan gender,” kata juru bicara Google dalam pernyataan yang dilansir New York Post.

Sumber: ndtv.com

Pilihan Editor: Retno Marsudi mendesak ICJ menyatakan pendudukan Israel di Palestina ilegal

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik Di Sini



Quoted From Many Source

Baca Juga  Cak Imin enggan menilai kinerja penegakan hukum pemerintahan Jokowi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *