TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan kerja sama kabinet di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada 2019-2024 berjalan baik. Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia ini mengatakan, pemerintah sudah berjalan maksimal.
“Saya pikir saya sangat senang [with these five years]. Kita juga sudah berusaha semaksimal mungkin atas apa yang sudah kita capai,” kata Wapres dalam keterangannya usai Rapat Paripurna Kabinet di Ibu Kota Indonesia, Kalimantan Timur, Jumat, 13 September 2024, dalam video yang diperoleh. Tempo.
Ma’ruf tak memungkiri ada kekurangan di masa dirinya dan Jokowi, namun menyebut tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah cukup tinggi. kompas Litbang Juni 2024 yang menyebutkan kepuasan terhadap kinerja Jokowi-Ma’ruf secara keseluruhan sebesar 75,6 persen.
Dalam pernyataan yang sama, Ma’ruf menyoroti pentingnya program terencana yang harus diselesaikan sebelum masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober 2024. “Perekonomian ada di semua bidang, ada regulasi yang harus diselesaikan DAN ada hal-hal yang perlu dialihkan ke pemerintahan baru”, ujarnya.
Hari ini, Presiden Jokowi mengadakan rapat kabinet terakhirnya di Istana Garuda di ibu kota baru Nusantara atau IKN. Hampir 34 penasihat presiden mengikuti sidang paripurna tersebut. Pertemuan tersebut juga dihadiri Presiden terpilih Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan, Panglima TNI Agus Subiyanto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan Kepala Intelijen Negara Budi Gunawan.
Isu lain yang menjadi fokus Jokowi dalam rapat kabinet adalah proses transisi. Jokowi ingin kabinet mendukung agenda Presiden terpilih Prabowo Subianto agar pergantian pemerintahan bisa berlangsung efektif.
Jika diperlukan regulasi dan perumusan kebijakan, khususnya program andalan presiden terpilih, kata Jokowi, kabinet harus segera melaksanakannya. “Ini akan memungkinkan pemerintahan baru untuk berjalan setelah pelantikan,” katanya dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Prabowo.
Mantan Gubernur Jakarta ini mengharapkan masa yang stabil dan tertib hingga pemerintahan berikutnya mulai menjabat.
Prabowo dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka tidak membentuk tim transisi khusus untuk mengganti pemerintahan. Berbeda dengan peralihan kekuasaan dari Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi. Setelah memenangkan pemilu 2014, Jokowi membentuk tim transisi.
Jokowi banyak mengakomodasi kepentingan Prabowo dalam proses transisi saat ini. Misalnya, ia menyebut beberapa loyalis Prabowo seperti Thomas Djiwandono, Supratman Andi Agtas, dan Sudaryono sebagai “peserta pelatihan” di kabinet pemerintahan saat ini.
Kepala negara juga membentuk Badan Pangan Nasional pada 19 Agustus 2024 dengan Dadan Hindayana sebagai ketuanya. Badan ini akan bertugas dalam pelaksanaan kampanye Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, yakni program makanan bergizi gratis.
DANIEL A.FAJRI
klik disini dan dapatkan berita terkini dari Tempo di Google News
Quoted From Many Source