TEMPO.CO, Jakarta – Badan kemanusiaan PBB mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka tidak dapat mengirim truk bantuan ke utara Gaza karena perang berkecamuk di daerah kantong yang terkepung.
“Jika ada neraka di muka bumi, maka itu adalah Gaza bagian utara,” Jens Laerke, juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), mengatakan pada konferensi pers mingguan di Jenewa.
“Ini adalah kehidupan yang penuh ketakutan di siang hari dan kegelapan di malam hari dan apa yang Anda katakan kepada anak-anak Anda dalam situasi seperti itu, hampir tidak dapat dibayangkan – bahwa api yang mereka lihat di langit akan membunuh mereka?”
Laerke menambahkan bahwa beberapa truk PBB yang membawa bantuan kemanusiaan mencapai Gaza selatan, namun tidak dapat mengirimkan bantuan ke bagian utara Jalur Gaza, tempat ratusan ribu orang masih tinggal.
Dia mengatakan jalan di kawasan itu dirancang untuk pejalan kaki, bukan truk. Menurutnya, hanya 65 truk berisi makanan, obat-obatan, perlengkapan kebersihan dan air, serta tujuh ambulans, menyeberang dari Mesir ke Gaza pada hari Rabu.
“Saat ini kami tidak bisa berkendara ke utara, yang jelas sangat membuat frustrasi karena kami tahu masih ada beberapa ratus ribu orang yang tinggal di utara,” kata Laerke.
Periklanan
Baru-baru ini, sekelompok pakar PBB memperingatkan bahwa Palestina berada “di ambang genosida” ketika pemerintah Israel terus melakukan pengepungan total terhadap Jalur Gaza.
Menurut Otoritas Palestina, lebih dari 11.000 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, telah terbunuh di Jalur Gaza.
Sejak meningkatnya konflik, menurut otoritas Israel, hampir 1.200 warga Israel telah terbunuh dan lebih dari 5.400 lainnya terluka dalam serangan Hamas.
Pilihan Editor: Korban tewas di Gaza tembus 11.000, AS semakin khawatir
ANATOLIA
Quoted From Many Source