TEMPO.CO, Minahasa Utara – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menghimbau generasi muda Indonesia untuk aktif menanam lebih banyak pohon sebagai upaya melestarikan lingkungan dan melindungi bumi dari dampak buruk. perubahan iklim.
Direktur Restorasi Kementerian Kehutanan LHK Nikolas Nugrojo Surjobasuindro mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintah bertujuan untuk mendorong siswa sekolah dan perguruan tinggi untuk terlibat dalam kegiatan penanaman pohon melalui kegiatan kepanduan dan program Duta Hijau.
“Tujuan kami adalah untuk membangun kesadaran (tentang lingkungan) yang lebih kuat di kalangan generasi muda, mengingat kita akan menghadapi tantangan yang lebih menantang terkait perubahan iklim di masa depan,” ujarnya usai melakukan penanaman bibit pohon di Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
Pejabat tersebut menekankan bahwa generasi muda akan berperan sebagai pemimpin negara dalam upaya perlindungan lingkungan, dan menyatakan bahwa mereka dapat berkontribusi dalam upaya tersebut dengan menanam pohon.
Ia juga menegaskan, Indonesia harus bekerja sama dengan negara lain untuk mengatasi perubahan iklim. Ia mencatat, di dalam negeri, seluruh elemen masyarakat Indonesia harus mengambil tindakan bersama untuk mencapai hasil yang nyata.
“Kami mendorong generasi muda (untuk menanam pohon) karena kami yakin mereka dapat mengajak masyarakat luas untuk melakukan hal yang sama. Indonesia membutuhkan komitmen kita untuk mengambil tindakan kolektif dalam menjaga lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Queency Alou, aktivis lingkungan muda setempat, optimistis dengan menanam pohon bakau, masyarakat akan berkontribusi terhadap kelestarian ekosistem laut Indonesia.
“Menanam pohon berarti melestarikan keanekaragaman hayati. Keyakinan itulah yang mendorong saya untuk terlibat dalam kegiatan penanaman mangrove,” komentar Alou.
Aktivis muda yang kini duduk di bangku SMA ini telah menjadi peserta program Gerakan Pemuda Hijau Kementerian LHK sejak Agustus lalu.
Green Youth Movement merupakan program yang bertujuan untuk mengedukasi generasi muda Indonesia tentang nilai-nilai inti gerakan lingkungan.
DI ANTARA
Pilihan Editor: Malaysia dan Indonesia Melihat EUDR berbahaya bagi ekspor minyak sawit mentah
klik disini memperoleh berita terkini Tempo di Google News
Quoted From Many Source