TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar menekankan pentingnya percepatan pembangunan daerah dalam rangka persiapan Indonesia Emas 2045.
“Berbagai langkah yang kita lakukan untuk memodernisasi desa tertinggal, termasuk peningkatan (kualitas) sumber daya manusianya,” kata Iskandar saat memperingati Hari Percepatan Pembangunan Daerah, Jumat (17/11) malam.
Ia menjelaskan, pemerintah akan mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan Wi-Fi agar desa-desa tertinggal memiliki akses internet yang lebih baik.
Beberapa desa tertinggal sudah memiliki akses Wi-Fi yang baik berkat kerja sama Kementerian PDTT dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Kementerian PDTT bersama Kominfo menyediakan infrastruktur jaringan Wi-Fi yang andal di desa tertinggal.
Iskandar mengatakan desa-desa yang sudah memiliki akses jaringan Wi-Fi bisa beroperasi secara digital sehingga efektif meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pihaknya juga memiliki jaringan pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan balai pelatihan masyarakat serta rutin menyelenggarakan dialog interaktif mingguan dengan warga di daerah tertinggal.
“Ini salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia di desa tertinggal tersebut,” jelasnya.
Selain itu, menurutnya, kehadiran langsung pihak-pihak yang berkepentingan di daerah dapat membantu peningkatan sumber daya manusia.
Kementerian juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di pedesaan.
“Kami berharap upaya Kementerian PDTT dapat membenahi desa tertinggal sebagai persiapan menuju generasi emas 2045,” kata Iskandar.
Menteri meminta masyarakat untuk mendukung gubernur dan bupati di seluruh negeri yang berupaya memerangi kemiskinan dan kebodohan.
Iskandar mengatakan, pemerintah bersama para pemimpin daerah berupaya mengentaskan kemiskinan secara nasional, khususnya di Provinsi Banten.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Banten berjanji memberikan dukungan finansial untuk mempercepat pembangunan di seluruh desa di provinsi tersebut.
DI ANTARA
Pilihan Editor: Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman dengan Stanford University untuk mengembangkan pusat penelitian di IKN
klik disini dan dapatkan berita terkini dari Tempo di Google News
Quoted From Many Source