TEMPO.CO, Jakarta – Banyaknya pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies-Cak Imin di Jabodatabek yang mengikuti kampanye besar-besaran di Jakarta International Stadium atau ICU pada Sabtu 10 Februari 2024 menyebabkan stasiun Ancol mengalami penutupan sementara di pagi hari.
Hubungan eksternal dan citra peduli komuter KAI Leza Arlan mengatakan 3.170 pengguna telah turun di stasiun Ancol pada pukul 08.30. Jumlah ini meningkat signifikan karena hanya 350 pengguna yang turun di Stasiun Ancol pada pagi hari. Rata-rata hanya 350 orang pada pagi hari, kata Leza saat dikonfirmasi melalui laporan singkatnya, Sabtu, 10 Februari 2024.
Akibat meningkatnya pengunjung di Stasiun Ancol, PT KCI berupaya menutup sementara Stasiun Ancol pada pagi hari untuk mengurangi antrian panjang.
Sementara itu, menjelang terik matahari sekitar pukul 12.07 WIB, berdasarkan pantauan Tempo, penumpang kembali memadati area Stasiun Ancol dan salah satu petugas KRL mengumumkan penutupan sementara Stasiun Ancol. “Tutup, tutup,” teriak salah satu petugas yang mengumumkan melalui pengeras suara.
Meski diumumkan, para simpatisan tersebut masih menunggu di luar stasiun Ancol. Seperti Ibu Fitrah (45 tahun) asal Kalideres, Jakarta Barat, mengaku tetap menunggu di Stasiun Ancol meski pasti ramai dan panas. Susah menunggu di sini di tempat lain, jalur busnya susah, kata Fitrah saat diwawancarai Tempo di depan Stasiun Ancol, Sabtu.
Periklanan
Selain Fitrah, ada lagi pendukung Anies-Muhaimin Kuswati (42 tahun) asal Bekasi yang juga masih menunggu dibukanya kembali Stasiun Ancol. “Susah juga cari alternatifnya, semuanya penuh,” ucapnya.
Meski aktivitas di Stasiun Ancol kini sudah kembali normal, Leza tetap berpesan jika terjadi penundaan, Stasiun Ancol akan ditutup kembali dan penumpang dialihkan ke Stasiun Tanjungpriok. “Kalau terlalu ramai akan kita sesuaikan maka akan ditutup dan dipindahkan ke Stasiun Tanjung Priok,” ujarnya.
Pilihan Editor: Lautan Masyarakat di Kampanye Besar Anies-Cak Imin Teriakkan Sindiran: Kami Tidak Dibayar, Maaf
Quoted From Many Source