TEMPO.CO, Jakarta – Berjabat tangan adalah bagian dari kehidupan sosial. Tapi tahukah Anda caranya jabat tangan Bisakah itu juga mencerminkan kesehatan?
“Seiring bertambahnya usia, jabat tangan yang lebih lemah mungkin mengindikasikan Anda berisiko lebih tinggi terkena berbagai komplikasi kesehatan,” kata Dr. Sarah Jarvis, dokter dan konsultan di pasien.infoke Matahari.
Selain itu, kekuatan tangan saat berjabat tangan, itu juga dapat mencerminkan kekuatan umum, pengondisian, dan kontrol otot. “Dan kekuatan yang rendah merupakan tanda adanya masalah jantung. Orang lanjut usia yang jabat tangannya lemah mungkin berhubungan dengan osteoporosis atau bahkan risiko demensia,” tambahnya. Baca penjelasan berikut ini.
Resiko yang lebih tinggi serangan jantung dan pukulan
Jabat tangan yang lemah dikaitkan dengan risiko serangan jantung atau stroke yang lebih besar. Para ilmuwan dari Universitas St. Mary di London menemukan bahwa orang dengan cengkeraman yang lemah memiliki jantung yang lebih lemah dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Genggaman tangan yang lemah juga dikaitkan dengan kerusakan jantung.
Risiko demensia
Kesulitan memegang kemudi atau memutar obeng dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih tinggi di kemudian hari. Para peneliti dari University of California mengatakan bahwa cengkeraman tangan yang lemah mencerminkan hilangnya otot-otot tubuh secara umum.
Periklanan
Depresi
Jabat tangan yang lemah telah lama dikaitkan dengan masalah saraf. Namun, hal ini juga dapat mencerminkan kondisi kesehatan mental yang lebih serius dan depresi. Para peneliti dari Korea Selatan menemukan bahwa orang dengan genggaman tangan yang buruk mungkin menderita depresi yang tidak terdiagnosis.
Gejala awal penyakit liver
Jabat tangan atau genggaman yang lemah juga bisa menjadi tanda awal penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) yang berakibat fatal. Penyebabnya adalah penumpukan lemak di hati yang biasanya dipicu oleh kebiasaan makan yang tidak sehat dan gaya hidup yang kurang gerak. Jika kondisi ini tidak dikendalikan, dapat meningkatkan risiko kanker hati dan gagal hati. Kemudian mereka yang memiliki cengkeraman buruk dua kali lebih mungkin terkena perlemakan hati. Semakin lemah cengkeramannya, semakin besar kandungan lemaknya.
Pilihan Editor: Benarkah makan dengan tangan lebih mengenyangkan?
Quoted From Many Source