TEMPO.CO, Jakarta – Pengamat politik Muhammad Taufik dari Universitas Mulawarman (Unmul) menilai pembahasan IKN sebaiknya tidak hanya membahas pro dan kontra saja, melainkan bagaimana sebenarnya perkembangan IKN berkontribusi terhadap kemajuan dan kesejahteraan negara. “Menjelang pemilihan presiden, persoalan IKN bisa menjadi salah satu pertimbangan pemilih untuk mengarahkan pemimpin Indonesia ke arah yang lebih baik,” kata Taufik.
IKN merupakan salah satu topik yang diangkat oleh calon presiden dan wakil presiden. Saat ini terdapat tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden. Pasangan pertama adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, pasangan nomor dua adalah Prabu Subianto-Gibran Rakabuming Cancer dan pasangan nomor tiga adalah Ganjar Pranowo– MUDR. Mahfud.
Duo Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud menyatakan akan melanjutkan proyek pembangunan IKN. Sedangkan Bapak dan Ibu Anies-Muhaimin tidak memasukkan proyek IKN dalam visi dan misinya.
Taufik menyarankan agar calon presiden dan wakil presiden melihat kesejahteraan masyarakat Indonesia dari sudut pandang yang lebih luas, bukan hanya satu isu saja seperti IKN.
Kajian IKN hanyalah salah satu aspek dari banyak hal yang harus dibahas. Sebagai pemilih, hendaknya kita fokus menyusun strategi calon presiden dan wakil presiden dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, kata Taufik yang menjabat sebagai Wakil Presiden. yakin. bahwa Anies mengangkat isu IKN hanya untuk memancing posisi pro dan kontra.
Hal senada diungkapkan Pengamat Ekonomi Pembangunan Unmul Purwadi Purwoharsojo terkait isu keberlanjutan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur pada kampanye capres-cawapres 2024, yang seharusnya fokus pada visi kesejahteraan rakyat.
“Perpindahan pusat pemerintahan tanpa dibarengi dengan perpindahan pusat bisnis tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pemerataan ekonomi di Indonesia,” kata Purwadi tentang upaya pemerintah saat ini yang juga berupaya menarik banyak perhatian. investor ke IKN Nusantara.
Periklanan
Purwadi mengkritik pernyataan calon presiden nomor satu Anies Baswedan yang menyebut proyek IKN perlu dikaji ulang dan bisa dilakukan nanti, namun tidak memberikan solusi yang tepat. “Kita sudah banyak mengeluarkan dana ke proyek (IKN). Kalau tidak dilanjutkan, dikhawatirkan (IKN) akan membebani APBN,” kata pengamat ekonomi pembangunan itu.
Menurut Purwadi, pemindahan ibu kota beserta pusat bisnis mengacu pada pembangunan Jakarta dengan infrastruktur maju antara lain pasar modal, perbankan, telekomunikasi, dan jalan raya.
Pemindahan pusat bisnis dengan infrastruktur maju menjadi bukti nyata bahwa pemerintah telah mencapai pemerataan pertumbuhan ekonomi dari Pulau Jawa hingga Kalimantan dan pulau-pulau lainnya. “Kalau pusat pemerintahan saja yang digeser, maka yang terjadi hanyalah pergeseran aparatur pemerintahan. Pemerataan ekonomi perlu lebih,” kata Purwadi.
Pilihan Editor: Anies Baswedan memutuskan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dibandingkan makan siang gratis yang diberikan kepada Prabowo
Quoted From Many Source