TEMPO.CO, Jakarta – Calon presiden Prabu Subianto mengunjungi kediaman Ketua Dewan Tinggi Partai Demokrat yang juga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Pacitan pada Sabtu, 17 Februari 2024. Dosen Ilmu Politik dan Kajian Internasional Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai pertemuan itu merupakan wujud rasa hormat Prabow kepada SBY atas dukungannya dalam Pilpres 2024.
“Ini merupakan wujud penghormatan dan apresiasi atas keseriusan dukungan keluarga besar demokrasi, dimana SBY sungguh-sungguh menepati janjinya untuk turun gunung memperjuangkan kemenangan Prabowo-Gibran di masa pensiunnya,” kata Ahmad dalam keterangannya. pernyataan tertulis. keterangan diterima Tempo pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Ahmad mengatakan, pada Pilpres atau Pilpres 2024, Partai Demokrat juga bisa menyelesaikan tugas perolehan suara di Jatim. Berdasarkan analisa Ahmad, perolehan suara Partai Demokrat terhadap kemenangan Prabow-Gibran di Jatim mencapai 70 persen.
“Prabowo berhasil menambah perolehan suara elektoral di Jawa Timur dengan meraih 66 persen suara elektoral. “Agregasi dukungan pemilih Demokrat terhadap Prabow juga mencapai lebih dari 70 persen, sedikit di bawah pemilih Gerindra,” kata Ahmad.
Selain itu, Ahmad menilai kerja sama yang intensif antara Partai Demokrat dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawans bisa merebut provinsi yang dianggap sebagai markas PDIP itu.
“Jaringan infrastruktur pemenangan di Jawa Timur, Prabowo-Gibran, sukses besar merebut provinsi yang selama ini dikenal sebagai sarang banteng dan episentrum politik Nahdliyyin yang juga kerap menjadi kunci kemenangan pemilu presiden. di tingkat nasional,” kata Ahmad.
Dinilai sebagai awal konsolidasi di masa transisi
Periklanan
Ahmad yang juga menjabat Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs ini menilai pertemuan antara Prabowo dan SBY juga merupakan awal konsolidasi sebelum peralihan pemerintahan baru jika Prabowo resmi menjadi presiden. Selain seringnya gejolak dinamis, fase transisi Partai Gerindra yang dikomandani Prabowo Subianto dinilai bisa dibilang nihil. efek mantel-ekor dari pemilihan presiden 2024.
“Kondisi ini akan menyebabkan Prabowo memiliki tingkat ketergantungan atau ketergantungan politik “Menjamin stabilitas politik dan tata kelola pemerintahan dari berbagai ancaman gejolak politik yang tidak produktif,” kata Ahmad.
Tak hanya itu, Ahmad juga menilai Prabowo menaruh harapan besar kepada Partai Demokrat untuk membantu pemerintahannya selanjutnya dengan kepemimpinan langsung dari SBY. Sebagai kompensasinya, kata Ahmad, Prabowo dinilai memberikan posisi strategis dan terhormat bagi kader Partai Demokrat di pemerintahannya.
“Tentu saja (Partai Demokrat) semuanya keluar “Dia mendukung pemerintahannya, dia bukan musuh bebuyutan yang menusuk dari belakang seperti parpol anggota koalisi lainnya,” ujarnya.
Pilihan Redaksi: Khofifah ucapkan selamat kepada Prabowo atas kemenangan interim Pilpres 2024
Quoted From Many Source