TEMPO.CO, Jakarta – Sepasang calon presiden Prabu Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendominasi perolehan suara resmi Pilpres 2024 berdasarkan perolehan suara aktual Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mencapai 74,21 persen suara hingga pukul 21.00 hari ini bulan Februari. 21.
Mengutip laman pemilu KPU, pasangan Prabowo-Gibran meraih 58,81 persen suara nasional, mengungguli dua rivalnya Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 24,14 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 17,05 persen.
Meski hasil resminya belum diumumkan, Prabowo menyampaikan pidato kemenangan di Istora Senayan di Jakarta setelah penghitungan cepat selesai pada hari pemilu di bulan Februari. 14.
Mantan jenderal angkatan darat berusia 72 tahun ini siap menjadi pemimpin berikutnya di salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. “Tujuan paling penting dari demokrasi adalah memberikan rakyat pemimpin dan wakil yang mereka inginkan,” katanya kepada wartawan pada konferensi pers di kolam renang pribadinya. CNN. Saya harap semua pihak memahami tujuan yang lebih besar ini.
Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan selama lima tahun terakhir. Kampanyenya fokus pada kelanjutan proyek dan kebijakan Jokowi.
Namun menurut beberapa pengamat politik, seperti dikutip dari CNN, Jokowi dan Prabowo memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal arah politik dan kepribadian.
Zachary Abuza, seorang profesor politik dan keamanan Asia Tenggara di National War College di Washington DC, mengenang bahwa Jokowi sama seperti Barack Obama ketika ia memenangkan pemilu tahun 2014. Ia adalah presiden terpilih pertama dalam sejarah Indonesia yang tidak memiliki hubungan dengan politik. atau elit militer. .
Sedangkan bagi Prabowo, Abuza meyakini pria tersebut akan melihat permasalahan melalui kacamata militer.
Para ahli memperkirakan bahwa Prabowo, yang dikenal karena “pidatonya yang berapi-api, latar belakang militer, dan latar belakang agresifnya”, akan menjadi tipe presiden yang sangat berbeda. Mereka melihat Prabowo lebih vokal dibandingkan dengan Jokowi, yang dikenal dengan “sikapnya yang tenang dan damai”.
“Meskipun dia (Prabowo) mungkin tidak memiliki kekasaran atau kekurangajaran seperti politisi seperti Rodrigo Duterte, Javier Milei atau Trump, politiknya menggantikan kepedulian terhadap hukum dan ketertiban dengan preferensi terhadap ketertiban daripada hukum,” kata Tom Pepinsky, profesor pemerintahan dan direktur Program Asia Tenggara di Cornell University.
Berdasarkan hal tersebut, para pengamat politik menilai bahwa Prabowo akan memiliki prioritas yang berbeda sebagai pemimpin Indonesia dibandingkan Jokowi.
“Saya benar-benar dapat melihat bahwa Prabowo memanfaatkan jajaran pensiunan perwira dan jenderal Angkatan Darat untuk banyak penasihat dan pejabat kabinetnya. Namun, hal ini menimbulkan lebih banyak kekhawatiran apakah hal ini akan mempercepat kembalinya peran dwifungsi tentara,” tambah Abuza.
DEWI RINA CAHYANI | CNN
Pilihan Editor: Putin Ucapkan Selamat kepada Duta Besar Rusia kepada Prabowo Subianto: “Kami Siap Bekerja Sama”
klik disini dan dapatkan berita terkini dari Tempo di Google News
Quoted From Many Source