TEMPO.CO, Jakarta – Istana Buckingham secara resmi mengumumkan bahwa Raja Charles III. didiagnosis menderita kanker setelah prosedur rumah sakit baru-baru ini untuk pembesaran prostat jinak.
“Sebuah pertanyaan terpisah dicatat selama prosedur rumah sakit King baru-baru ini untuk pembesaran prostat jinak. Tes diagnostik selanjutnya mengidentifikasi suatu bentuk kanker,” tulis istana di Instagram-nya. @keluarga kerajaan pada hari Selasa.
Istana Buckingham menyebutkan bahwa dokter telah menyarankan raja untuk menundanya tugas kepada publik selama perawatan, namun akan tetap menjalankan urusan pemerintahan dan urusan administrasi seperti biasa.
“Raja berterima kasih kepada tim medis atas tanggapan cepat mereka, yang dimungkinkan oleh prosedur rumah sakit baru-baru ini. Dia tetap positif mengenai perawatannya dan berharap dapat kembali ke layanan publik penuh sesegera mungkin,” bunyi pernyataan itu. . .
Raja Charles III telah memutuskan untuk membagikan diagnosisnya, kata pihak istana. Ia berharap hal ini dapat mencegah spekulasi dan dapat membantu masyarakat memahami semua orang di dunia yang terkena kanker.
Sebelumnya, Raja Charles III berobat ke rumah sakit karena pembesaran prostat. “Seperti ribuan pria setiap tahunnya, King mencari pengobatan untuk pembesaran prostatnya. Kondisi Yang Mulia stabil dan dia akan mengunjungi rumah sakit minggu depan untuk operasi perbaikan. “Pertemuan publik Raja akan ditunda untuk periode pemulihan yang singkat,” Istana Buckingham mengumumkan.
Satu dari tiga pria berusia 50 tahun ke atas akan mengalami beberapa gejala pembesaran prostat, yang terletak tepat di bawah kandung kemih.
JOHN MAHARSO | DI ANTARA
Pilihan Editor: 25 pulau terbaik dunia untuk berlibur di tahun 2024, termasuk Bali
klik disini dan dapatkan berita terkini dari Tempo di Google News
Quoted From Many Source