Selandia Baru melarang PFAS pada produk makeup mulai tahun 2027, berikut alasannya

CANTIKA.COM, Jakarta – Selandia Baru atau Selandia Baru siap menjadi garda terdepan dalam perlindungan lingkungan hidup dengan menjadi salah satu negara pionir dalam pelarangan penggunaannya Perfluoroalkatanah polifluoroalkil atau dikenal dengan PFAS, alias berbahaya dalam kosmetik dandan dimulai pada tahun 2027. Hal ini diumumkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan pada Rabu, 7 Februari 2024.

Bahan kimia ini sering ditemukan pada produk seperti cat kuku, krim cukur, alas bedak, lipstik, dan maskara untuk meningkatkan daya tahan, daya sebar, dan tahan air.

PFAS hampir tidak bisa dihancurkan dan dapat terakumulasi di dalam tubuh seiring waktu. Penelitian telah menghubungkannya dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker ginjal, kanker testis, hipertensi, penyakit tiroid, berat badan lahir rendah, dan imunotoksisitas pada anak-anak.

Shaun Presow dari Badan Perlindungan Lingkungan menekankan: “Kekhawatiran kami adalah bahwa bahan-bahan tersebut tidak terurai baik di dalam tubuh maupun di lingkungan. Ketika bahan-bahan tersebut terakumulasi, maka akan menimbulkan berbagai efek berbahaya, seperti beberapa jenis kanker dan masalah hormon. .”

Industri kosmetik di Selandia Baru harus berhenti menggunakan PFAS dalam produknya paling lambat tanggal 31 Desember 2026. Tindakan proaktif ini sejalan dengan komitmen negara untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan dari potensi dampak jangka panjang bahan kimia tersebut.

Selain produk kosmetik, Selandia Baru akan memperpanjang larangan penggunaan PFAS dalam busa pemadam kebakaran mulai Desember 2025. Pendekatan komprehensif ini mencerminkan komitmen negara tersebut untuk meminimalkan dampak bahan kimia persisten ini di berbagai sektor.

Meskipun beberapa negara bagian AS telah menerapkan kebijakan untuk melindungi individu dari PFAS dan Uni Eropa sedang mempertimbangkan larangan tersebut, Selandia Baru merupakan salah satu negara pertama yang menindak keras penggunaan bahan kimia ini dalam kosmetik.

Baca Juga  iPad: Game Nintendo dimainkan dengan emulator Delta

“Kami adalah salah satu negara pertama yang melakukan hal ini, kami belum pernah melihat banyak negara lain,” kata Shaun Presow. AFP.

Langkah berani Selandia Baru ini memperkuat gerakan global untuk menghilangkan bahan kimia berbahaya dari produk konsumen dan menggarisbawahi pentingnya memprioritaskan kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan. Seiring dengan terus berkembangnya industri kosmetik, peraturan ini membantu menciptakan pasar yang lebih aman dan berhati-hati bagi konsumen di seluruh dunia.

Pilihan Editor: 8 Tren Riasan Tahun 2024, Dari Peach Blush Hingga Silver Glitter

WAKTU INDIA | PERDAGANGAN KOSMETIK

Hallo sahabat cantik, ayo update informasi dan inspirasi untuk para wanita Telegram yang indah

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *