TEMPO.CO, Jakarta – tentara Israel meningkatkan operasi militernya di Khan Younis pada Senin, 12 Agustus 2024 di tengah tekanan internasional untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. Kini ada kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan meningkat menjadi perang regional yang melibatkan Iran dan proksinya.
Petugas medis Palestina mengatakan, serangan militer Israel menghantam beberapa wilayah di Khan Younis pada Senin, 12 Agustus 2024, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai beberapa lainnya. Sementara itu, semakin banyak warga Gaza dan keluarganya yang meninggalkan Khan Younis karena merasa terancam setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru yang meminta masyarakat untuk meninggalkan Khan Younis.
Hingga laporan ini diterbitkan, pertempuran masih berlangsung di beberapa wilayah Jalur Gaza. Hamas menjadi pesimis diundang ke pembicaraan damai yang ditengahi Mesir dan Qatar pada Kamis, 15 Agustus 2024, karena Israel tidak menunjukkan niatnya.
Hamas pada Minggu 11 Agustus 2024 mengatakan tim mediasi harus mampu memaksa Israel menerima usulan gencatan senjata berdasarkan gagasan yang dikemukakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan juga diterima Hamas. Sejauh ini Israel hanya mengulur-ulur waktu perundingan, sama saja dengan memberikan kesempatan kepada Tel Aviv untuk melanjutkan agresinya terhadap Gaza.
Dua sumber terdekat Hamas Ia mengatakan undangan perundingan damai itu dibuat untuk melindungi Israel dari serangan balik Iran dan Hizbullah, yang ingin membalas pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, dan pembunuhan seorang komandan senior Hizbullah di Lebanon.
“Ini adalah penolakan yang halus. “Untuk saat ini, Hamas menilai Benjamin Netanyahu (Perdana Menteri Israel) tidak serius untuk mencapai kesepakatan,” kata sumber tim mediasi.
periklanan
Penolakan Hamas terhadap perundingan perdamaian terjadi ketika persiapan konfrontasi semakin intensif. Washington memerintahkan pengerahan kapal selam rudal ke Timur Tengah dan kapal selam Abraham Lincoln. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bahwa Iran dicurigai sedang mempersiapkan serangan militer besar-besaran terhadap Israel.
Israel tampaknya saat ini sedang bersiap menghadapi a menyerang sejak akhir bulan lalu, ketika serangan roket menewaskan 12 pemuda di Tepi Barat yang diduduki Israel. Tel Aviv kemudian membalasnya dengan membunuh seorang komandan senior Hizbullah di Beirut.
Sumber: Reuters
Pilihan Editor: Kementerian Luar Negeri dan UNIDO mendorong kerja sama internasional untuk mendukung pengembangan IKN
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik Di Sini
Quoted From Many Source