TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Eksekutif Direktorat Komunikasi Informatika dan Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-MahfudY. Tomi Aryanto mendukung usulan Amnesty International Indonesia mengenai isu hak asasi manusia (HAM) yang perlu diperdalam debat presiden-cawapres.
Tentu saja HAM itu tidak terbatas dan pelanggaran HAM tidak ada batas waktunya, jadi ini sangat penting, katanya saat konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.
Sebelumnya, Amnesty mengunjungi Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan usulan tiga topik penting di bidang hak asasi manusia untuk disampaikan dalam debat capres dan cawapres. Topiknya adalah menghormati dan melindungi kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat dan kebebasan berpendapat dalam berbagai bentuk.
Tomi mengatakan Wakil Presiden yang mereka dukung dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Mahfud MD berulang kali mengingatkan pentingnya menghormati hak asasi manusia.
“Ini agendanya sangat,” dia berkata.
Ia mengatakan, perlu adanya klarifikasi terhadap kasus-kasus HAM di masa lalu.
“Karena tentu saja kita tidak mau maju tanpa dasar yang jelas bagaimana kita akan berdamai dengan masa lalu kita, yang pastinya pernah terjadi satu atau dua kali pelanggaran HAM,” ucapnya.
“Kedua pelanggaran HAM itu bersifat terstruktur, sistematis, yang kemudian dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat. Saya kira itu sudah jelas sekali dari pasangan calon nomor urut 3,”.
Periklanan
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan mereka akan memberikan perhatian khusus untuk menghormati dan melindungi kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat, dan kebebasan berekspresi dalam berbagai bentuk. Termasuk dalam bentuk karya seni, kata Usman saat dihubungi, Rabu, 6 Desember 2023.
Selanjutnya tanggung jawab PNS dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Terutama kewibawaan penguasa yang menyebabkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia. Misalnya, kata Usman, pengerahan pasukan dalam jumlah besar, penggunaan senjata api yang mematikan.
Menurutnya, harus ada tanggung jawab dari pihak berwenang. Dan tanggung jawab menjadi hal yang penting untuk diperhatikan KPU. Sebab dengan adanya tanggung jawab tersebut, dipastikan aparatur akan tetap berada pada posisi yang independen terhadap kepentingan pemerintah yang berkuasa. Begitu pula kepentingan sebagian kelompok lain, ujarnya.
Selain itu, Amnesty juga akan mengajukan topik terkait solusi politik terhadap pelanggaran HAM berat di masa lalu. Termasuk kasus pembantaian seputar peristiwa 1965-1966, Tanjung Priok, Talangsari, penculikan aktivis, penembakan mahasiswa.
Selain itu, kasus meninggalnya Munir Said Thalib, serta kasus HAM yang terjadi di Papua. Menurut Usman, tujuan usulan tersebut adalah untuk memastikan penyelenggara pemilu menciptakan sesuatu yang baik bagi hak asasi manusia dan melindungi masyarakat dari potensi penyalahgunaan.
Dia mengatakan, semua persoalan HAM harus menjadi fokus setiap calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024. “Harus menjadi fokus,” ujarnya. Dia juga menyebutkan kebebasan berpendapat. Dan tak terulang lagi kasus pembatasan yang dilakukan polisi terhadap pertunjukan seni Butet Kartaredjas dan Agus Noor.
Quoted From Many Source