TEMPO.CO, Jakarta – Keluarga di Gaza terpaksa mencari sisa-sisa makanan yang ditinggalkan tikus dan memakan dedaunan untuk bertahan hidup. Warga Palestina ini putus asa di tengah perang yang sudah berlangsung hampir lima bulan. Persediaan bantuan berkurang dengan cepat, menyebabkan 1,1 juta anak-anak berada dalam risiko di Gaza kelaparanlapor organisasi nirlaba Save the Children.
Seorang pekerja bantuan Save the Children yang saat ini berada di Rafah melaporkan di situs lembaga tersebut bahwa kerabatnya di Gaza utara terpaksa mengambil tindakan ini untuk bertahan hidup.
“Suami saya mengatakan orang-orang terpaksa makan makanan burung dan hewan serta daun pohon karena putus asa. Ia terpaksa mengumpulkan sisa-sisa makanan, baru-baru ini ia menemukan sisa-sisa makanan di rumah adiknya yang telah dirusak oleh tikus, namun ia tetap mencuci dan memakannya karena tidak ada lagi yang bisa dimakan. “Dia bilang dia akan mati bukan karena bom, tapi karena kekurangan makanan,” kata seorang perempuan bernama Nour pada Rabu, 28 Februari 2024, seperti dilansir situs Save the Children.
Hingga 1,1 juta anak di Gaza kini menghadapi kematian akibat kelaparan dan penyakit. Inilah sebabnya mengapa tidak mungkin memberikan bantuan dengan aman. Pertempuran yang sedang berlangsung, pemboman Israel dan ketidakamanan menghambat pengiriman bantuan yang aman.
Quoted From Many Source